Hal yang perlu diperhatikan ketika akan bercerita dengan baik
Keterampilan mendongeng merupakan bentuk keterampilan berbicara. Oleh karena itu, seorang pendongeng dituntut memiliki perbendaharaan kata yang banyak sehingga dapat memilih kata yang tepat sesuai khalayak pendengarnya.
Diksi (pilihan kata) untuk konsumsi anak balita tentu berbeda dengan diksi untuk anak-anak SD dan SMP. Seseorang yang suka menceritakan cerita kepada orang lain disebut Pendongeng (story teller).
Untuk dapat menjadi seorang pencerita yang baik, hendaknya memperhatikan beberapa teknik dalam bercerita. Adapun teknik yang perlu diperhatikan dalam bercerita adalah:
1. Urutan yang baik
Seorang pencerita hendaknya berurutan, tidak boleh melompat-lompat, karena suatu kejadian akan menyebabkan kejadian berikutnya. Tujuannya adalah agar pendengar lebih mudah memahami isi cerita. Isi cerita terbagi menurut tahapan alur/plot/jalan cerita.
Adapun tahapan alur antara lain,
- Tahap perkenalan
- Tahap permasalahan
- Tahap puncak permasalahan
- Tahap peleraian
- Tahap penyelesaian
2. Lafal
Lafal yaitu cara pengucapan bunyi dengan tepat. Tujuannya adalah agar pendengar tidak salah menangkap makna yang dimaksud. Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal yang dialek setempat, atau ciri-ciri lafal bahasa daerah.
3. Intonasi
Intonasi yaitu lagu kalimat. Penyampaian kalimat tulisan harus tepat intonasinya sehingga dapat membedakan intonasi tanya, berita, sedih, senang, dan marah serta menirukan berbagai bunyi alam dan binatang.
4. Gestur
Gestur yaitu gerakan anggota badan. Gestur berguna untuk memberikan peragaan, misalnya tangan untuk memperagakan ombak, meminta, dan memukul, serta kaki untuk memperagakan menendang, melompat, dan berjalan.
Contoh ketika menceritakan tokoh yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil, dan tangan merapat ke tubuh.
5. Mimik
Mimik adalah ekspresi muka atau perubahan raut muka. Mimik juga berperan dalam menghidupkan suasana.
Contoh orang yang sedang terkejut raut mukanya terlihat tegak dan mulut menganga dan matanya agak melebar.
Apabila kamu ingin berhasil dalam bercerita maka lakukan hal-hal berikut.
- Menentukan cerita yang kamu sukai
- Membaca berulang kali cerita tersebut sehingga cerita tersebut dapat dipahami dengan baik. Jika melakukan latihan bercerita dengan memperhatikan nada, tempo, jeda, gestur, dan mimik secara tepat, latihan dapat dilakukan di depan cermin, teman-teman, dll.
- Memperhatikan urutan cerita yang logis dalam bercerita dan menggunakan bahasa yang menarik dan menyenangkan
- Menggunakan alat peraga, misalnya boneka, atau media gambar